Prodi DIV Kebidanan

Kamis, 13 Mei 2021

PERTEMUAN 2 : Persalinan dan Nifas

 Materi  : 

Persalinan Aman, Nifas Nyaman, Ibu Selamat, Bayi Sehat


Tanda-tanda persalinan :

-   Perut mulas-mulas yang teratur, timbulnya semakin sering dan semakin lama


-    Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau keluar cairan ketuban dari jalan lahir

Mengetahui teknik mengedan dan bernafas yang baik juga dapat memperlancar dan memberikan ketenangan dalam proses persalinan. teknik mengedan yang baik diberikan agar ibu mengetahui cara mengedan yang baik.


 Proses Melahirkan dan Inisiasi Menyusu Dini:

  • Tanda-tanda akan bersalin didahului dengan mulas teratur,semakin lama semakin kuat.
  •  Kehamilan pertama, biasanya bayi baru lahir setelah 12 jam sejak mulas-mulas. Kehamilan kedua dan berikutnya biasanya bayi lahir lebih cepat dibandingkan anak pertama

  • Ibu berhak memilih didampingi atau tidak, dan berhak memilih siapa pendampingnya.
  • Ibu berhak memilih posisi persalinan yang dinginkan,  diskusikan  dengan petugas posisi yang aman
  • Jika terasa ingin buang air besar, segera beritahu petugas

  • Untuk mengurangi rasa sakit ketika bersalin, tarik nafas melalui hidung dan keluarkan lewat mulut
  • Segera setelah bayi lahir,dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dan ibunya segera dalam waktu 1 jam setelah kelahiran dan berlangsung selama 1 jam.

Pelayanan Nifas 

  • Makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-buahan.
  • Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama adalah 14 gelas sehari dan pada 6 bulan kedua adalah 12 gelas sehari
  • Menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan daerah kemaluan, ganti pembalut sesering mungkin.
  • Istirahat cukup, saat bayi tidur ibu istirahat


  • Melakukan aktivitas fisik pasca melahirkan dengan intensitas ringan sampai sedang selama 30 menit, frekuensi 3 - 5 kali dalam seminggu
  • Bagi ibu yang melahirkan dengan cara operasi caesar maka harus menjaga kebersihan luka bekas operasi. Latihan fisik dapat dilakukan setelah 3 (tiga) bulan pasca melahirkan.
  • Cara menyusui yang benar dan hanya memberi ASI saja selama6 bulan.


  • Perawatan bayi yang benar.
  • Jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama, karena akan membuat bayi stress.
  • Lakukan stimulasi komunikasi dengan bayi sedini mungkin bersama suami dan keluarga
  • Untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pelayanan KB setelah persalinan.



Hal-hal yang harus dihindari ibu bersalin dan ibu nifas



KB PASCA BERSALIN











MITOS SEPUTAR PERSALINAN DAN NIFAS
1. Punya panggul besar dapat mempercepat persalinan

Mitos persalinan yang satu ini masih banyak diyakini oleh sebagian ibu hamil. Padahal, wanita dengan panggul yang besar tidak dijamin akan menjalani persalinan yang mudah.


Meski dari luar terlihat besar, tidak sedikit wanita yang nyatanya memiliki panggul yang kecil. Akibatnya, proses persalinan menjadi lebih sulit dan lama.

2. Proses Persalinan kedua lebih mudah

Memang, persalinan kedua, ketiga, dan seterusnya umumnya berjalan lebih cepat. Ini karena kondisi serviks, otot dasar panggul, dan jalan lahir sudah ‘dibuka’ dengan proses melahirkan anak pertama.

Meski begitu, ini bukan berarti persalinan yang kedua juga tidak akan sesakit persalinan pertama. Rasa sakit sudah menjadi hal yang wajar saat bersalin, tapi setidaknya rasa sakit di persalinan kedua cenderung tidak akan bertahan lama.

3. Menyusui Membuat Berat Badan Segera Turun

Katanya, berat badan ibu yang menyusui lebih cepat turun dibanding yang tidak. Nah, jangan cepat percaya mitos nifas ini. Pasalnya, tubuh tiap-tiap wanita berbeda.

Berat badan sebagian ibu dapat turun drastis hanya dalam waktu beberapa minggu atau beberapa bulan setelah melahirkan. Sebagian lainnya cenderung lambat dan perlu usaha ekstra untuk kembali ke berat badan sebelum hamil.

Menurut studi Cochrane Pregnancy and Childbirth Group, Inggris, kombinasi pengaturan pola makan dan olahraga adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan.

Meski demikian, Anda tak perlu cepat-cepat melakukan diet setelah melahirkan. Pada bulan-bulan awal, Anda justru membutuhkan kalori ekstra untuk mendukung pemulihan dan menghasilkan ASI yang cukup.

4. Tidak Boleh Keluar Rumah Sebelum 40 Hari

Ibu yang baru melahirkan kerap dilarang keluar rumah sebelum masa nifas selesai. Katanya, hal ini bertujuan agar tubuhnya betul-betul pulih, apalagi setelah menjalani operasi caesar atau persalinan normal yang sulit.

Ibu baru memang butuh banyak istirahat. Namun, bila rasanya mampu dan cukup nyaman, sebaiknya segera bergerak dan berjalan.

Aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan sebelum hamil pun dapat dimulai kembali secara bertahap. Hal ini penting untuk menghindari risiko terbentuknya gumpalan darah akibat tubuh yang kurang aktif.

5. Tidak Boleh Makan Ikan, Telur, atau Daging Selama Masa Nifas

Mitos nifas yang satu ini sering kali dianggap sebagai penyebab jahitan lama sembuh, gatal, dan keluarnya darah yang amis pascapersalinan. Namun, sejatinya konsumsi ikan, telur, dan daging sangat baik untuk pemulihan setelah melahirkan.

Sebab, ketiganya mengandung tinggi protein, yaitu zat pembangun utama tubuh yang juga berperan dalam memperbaiki sel rusak.


6. Harus pakai stagen atau korset agar bentuk perut kembali seperti semula

Di Indonesia, pemakaian stagen atau korset cukup populer. Namun, sebenarnya tidak ditemukan bukti ilmiah bahwa penggunaan stagen atau korset akan mengembalikan bentuk perut seperti sebelum hamil.

Sebaliknya, penggunaan stagen atau korset yang tidak tepat dapat membuat Anda merasa tidak nyaman.

Selain itu, beberapa dampak yang mungkin timbul yaitu nyeri, gatal dan ruam kemerahan pada kulit, rahim tertekan sehingga muncul perdarahan berlebihan, serta komplikasi pada ibu yang menjalani operasi caesar.


Sumber :
Kemenkes RI.2020. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kemenkes RI
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3617110/mitos-keliru-seputar-masa-nifas-ini-faktanya
https://www.slideshare.net/styunyhesti/metode-kontrasepsi-berdasarkan-saran-ditjalpem

0 komentar:

Posting Komentar