Prodi DIV Kebidanan

Kehamilan Bunda....!

Kehamilan menjadi salah satu keajaiban yang sangat didambakan oleh seorang ibu

Persiapan Persalinan

Fasilitas kesehatan menjadi pilihan terbaik bagi para calon ibu untuk memeriksakan kehamilannya...

Hamil saat pandemi???

Ikuti protokol kesehatan yang dapat menjaga diri bunda dan buah hati...

Nutrisi selama anda hamil dan nifas?

Nutrisi dengan gizi seimbang menjadi pupuk terbaik untuk buah hati di masa depan, atur pola nutrisi dengan gizi seimbang ya bunda...

Pemeriksaan Kehamilan Rutin

Periksa kehamilan bunda secara rutin dan tanyakan segala hal yang ingin bunda ketahui dengan bidan dan dokter anda!!

Minggu, 16 Mei 2021

PERTEMUAN 4 : Pencegahan Penyakit, Komplikasi

 MATERI :

Pencegahan Penyakit, Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas agar ibu dan Bayi Sehat


Halooo... sebelumnya kita sudah bahas mengenai tentang tanda bahaya pada ibu hamil, bersalin dan nifas, lalu bagaimana dengan bayi atau buah hati kita??? Ayo kita bahas bersama, sebelum itu mari kita bahas dulu tanda bayi lahir sehat (Ciri-ciri Bayi yang lahir sehat ) yuk...

BB 2500 – 4000 gram


Lingkar kepala 33 – 36 cm



Kulit kemerah-merahan dan licin.



Panjang lahir 48 – 52 cm



Bunyi jantung pada menit pertama 180x/menit, kemudian heran 120 – 140 x/menit.



Rambut lanago tidak terlihat, rambut kepala sudah sempurna.

Kuku agak panjang dan lemas.

Lingkar dada 30 – 38 cm


Pernafasan pada menit pertama 80x/menit, kemudian turun menjadi 30- 60x/menit.


Genetalia, labia mayora sudah menutupi labra minora (perempuan) testis sudah turun di dalam scrotum (laki-laki).


Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk baik.

Reflek moro baik,       bila dikagetkan bayi akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk.

Reflek menggegam atau grasping


Selain ciri-ciri bayi baru lahir yang sehat yang dapat kita lihat diatas bayi lahir sehat juga bayi yang menagis dan aktif.


Perawatan Bayi baru Lahir

A. Pemberian ASI
  • Segera lakukan inisiasi menyusu dini (IMD)
  • ASI yang keluar pertama bewarna kekuning-kuningan (Kolostrum) mengandung zat kekebalan tubuh , langsung diberikan kepada bayi dan jangan  dibuang
  • Berikan hanya ASI saja sampai berusia 6 bulan (ASI Ekslusif)


B. Cara Menjaga Bayi Tetap Hangat
  • Mandikan bayi setelah 6 jam, dimandikan dengan air hangat.
  • Bayi harus tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat, memakai pakaian kering dan lembut.
  • Ganti popok dan baju jika basah
  • Jangan tidurkan bayi di tempat dingin atau banyak angin.
  • Jaga bayi tetap hangat dengan menggunakan topi, kaos kaki, kaos tangan dan pakaian yang hangat pada saat tidak dalam dekapan.
  • Jika berat lahir kurang dari 2500 gram, lakukan Perawatan Metode Kanguru (dekap bayi di dada ibu/bapak/anggota keluarga lain kulit bayi menempel kulit ibu/bapak/ anggota keluarga lain)


C. Perawatan Tali Pusat
  1. Selalu Cuci Tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan sesudah memegang bayi
  2. Jangan memberikan apapun pada tali pusar
  3. Rawat tali pusat terbuka dan kering
  4. Bila Tali pusat kotor atau basah, cuci dengan air bersih dan sabun mandi dan keringkan dengan kain bersih
    


D. Tanda BAHAYA pada bayi baru lahir :
  1. Tidak mau menyusu
  2. Kejang-kejang
  3. Lemah
  4. Sesak Nafas (>60 kali/menit)
  5. Bayi Merintih atau menangis terus menerus
  6. Tali Pusar kemerahan sampai dinding perut berbau atau bernanah
  7. Demam/ panas tinggi
  8. Mata Bayi bernanah
  9. Diare/buang air besar cair lebih dari 3x sehari
  10. Kulit dan mata bayi kuning
  11. Tinja bayi saat buang air besar berwarna pucat 

JIKA MENDAPATKAN SALAH SATU TANDA BAHAYA DIATAS PADA BAYI ANDA HARAP SEGERA MEMBAWA BAYI IBU KE FASILITAS KESEHATAN TERDEKAT YAH BUN...


E. Imunisasi Pada Bayi   
    Imunisasi adalah suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

 Jadwal Imunisasi : Menurut IDAI (2017), jadwal imunisasi adalah sebagai berikut:

Tabel 2.11 Jadwal Imunisasi

Jenis imunisasi

Fungsi

Waktu

pemberian

Hepatitis B

Mencegah hepatitis

0-7 hari

BCG

Mencegah TBC

0-1 bulan

DPT-Hb-Hib

Memcegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B,dan meningitis

2,3,4 bulan

Polio, IPV

Mencegah polio atau lumpuh tungkai

1,2,3,4 bulan

Campak

Mencegah penyakit Campak

9 bulan

             Sumber : IDAI (2017), Kemenkes (2017)

F. Akta Kelahiran
    Akte kelahiran adalah bukti sah mengenai status dan peristiwa kelahiran seseorang yang dikeluarkan dinas kependudukan dan catatan sipil. Bayi yang dilaporkan kelahirannya akan terdaftar dalam kartu keluarga dan diberi nik sebagai dasar untuk memperoleh pelayanan masyarakat lainnya.

Ketika bayi lahir, tenaga kesehatan dapat mengeluarkan surat keterangan lahir sebagai bukti untuk mengurus Akta Kelahiran. Dalam Buku KIA (Buku Kesehatan Ibu dan Anak) atau buku Pink .



Jika ibu ada yang ingin ditanyakan , silahkan bertanya di kolom komentar ya bu...


Sumber :

Direktorat Kesehatan Keluarga .2020. Pedoman Ibu Hamil, Ibu Nifas dan BBL selama Social. Jakarta : Kemenkes RI.

Kemenkes RI.2020. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kemenkes RI


Jumat, 14 Mei 2021

PERTEMUAN 3 : Pencegahan Penyakit, Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas

Materi :

Pencegahan Penyakit, Komplikasi Kehamilan, Persalinan  dan Nifas agar Ibu dan Bayi Sehat


Hallo bundaa.... selama menanti buah hati tercinta hingga lahirnya mereka ke dunia ini, seorang ibu akan menghadapi masa hamil bersalin, nifas hingga akhinya berjumpa dengan si kecil...

Pada masa-masa itu akan ada masalah yang dihadapi terutama baik itu komplikasi selama kehamilan, bersalin maupun nifas. Lalu bagaimana ya agar ibu dan bayi tetap sehat ya bun??? Ayo kita bahas bersama....


 Tanda BAHAYA selama Kehamilan

1. Janin Dirasakan kurang bergerak dari sebelumnya

2. Muntah Terus dan Tak Mau makan
3. Demam Tinggi


4. Bengkak pada kaki, tangan, wajah dan sakit kepala disertai kejang

5. Perdarahan pada hamil muda atau hamil tua



6. Air Ketuban sebelum waktunya



Selain tanda bahaya ada juga hal-hal yang harus ibu hindari selama hamil, diantaranya adalah :



Tanda BAHAYA pada Persalinan

Pada saat persalinan tidak menutup kemungkinan ibu akan mengalami tanda bahaya yang dapat menyebabkan komplikasi dalam proses persalinan.. lalu, apa saja tanda bahaya tersebut.. Yuk mari kita simak dibawah ini :






Dengan ada nya tana bahaya pada saat persalinan, diharapkan orang-orang terdekat ibu seperti keluarga dan suami cepat tanggap untuk langsung ke fasilitas kesehatan seperti klinik bersalin, puskemas maupun rumah sakit dan terus mendukung ibu.

Tanda BAHAYA dan Penyakit Ibu nifas

Segera bawa ibu nifas ke fasilitas kesehatan bila ditemukan salah satu tanda bahaya dibawah ini... jadi dengan mengetahui tanda bahaya dibawa ini ibu harus langsung ke faslitas kesehatan terdekat ya bun...




Selain tanda bahaya yang dapat ditemukan selama masa nifas terdapat juga sindroma pasca melahirkan atau yang dikenal dengan depresi pasca melahirkan yang dipengaruh oleh keadaan psikologis ibu setelah melahirkan diantaranya adalah :

DEPRESI PASKA MELAHIRKAN

Setelah melahirkan ibu dapat mengalami depresi pasca melahirkan atau post partum depression, sebagai berikut:

  • Baby blues terjadi setelah melahirkan dan memuncak dalam beberapa hari hingga 2 minggu. Gejala: suasana perasaan tidak stabil, mudah menangis, sulit tidur, mudah cemas dan mudah tersinggung



  • Depresi paska melahirkan yang terjadi sekitar 4 minggu  setelah melahirkan, minimal selama 2 minggu berturut turut. Gejala: merasa sangat sedih, tertekan, sulit konsentrasi, gangguan tidur, tidak selera makan/banyak makan, mudah tersinggung, mudah marah, merasa lelah, tidak bergairah pada aktivitas harian, perasaan bersalah, khawatir tidak dapat menjadi ibu yang baik, pikiran untuk melukai diri/bayinya dan merasa menderita terhadap gejala yang dialami
  • Depresi paska melahirkan yang terjadi dalam 2 minggu paska melahirkan, secepatnya 48-72 jam pertama paska melahirkan. Gejala: mudah tersinggung, perubahan perasaan dan perilaku yang tidak serasi/sesuai, gangguan tidur, berhalusinasi dan mengalami waham/delusi


Pencegahan

  • Ibu hamil dan paska melahirkan dapat mengenali dan memahami tanda-tanda atau gejala-gejala masalah kesehatan jiwa.
  • Pada saat hamil, kontrol dengan teratur ke bidan atau dokter sesuai jadwal.
  • Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi termasuk vitamin
  • Deteksi dini faktor risiko pada ibu hamil atau paska melahirkan
  • Dukungan dan perhatian dari suami, keluarga dan teman selama masa kehamilan dan paska melahirkan






Sumber :

Direktorat Kesehatan Keluarga .2020. Pedoman Ibu Hamil, Ibu Nifas dan BBL selama Social. Jakarta : Kemenkes RI.

Kemenkes RI.2020. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kemenkes RI




 

Kamis, 13 Mei 2021

PERTEMUAN 2 : Persalinan dan Nifas

 Materi  : 

Persalinan Aman, Nifas Nyaman, Ibu Selamat, Bayi Sehat


Tanda-tanda persalinan :

-   Perut mulas-mulas yang teratur, timbulnya semakin sering dan semakin lama


-    Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau keluar cairan ketuban dari jalan lahir

Mengetahui teknik mengedan dan bernafas yang baik juga dapat memperlancar dan memberikan ketenangan dalam proses persalinan. teknik mengedan yang baik diberikan agar ibu mengetahui cara mengedan yang baik.


 Proses Melahirkan dan Inisiasi Menyusu Dini:

  • Tanda-tanda akan bersalin didahului dengan mulas teratur,semakin lama semakin kuat.
  •  Kehamilan pertama, biasanya bayi baru lahir setelah 12 jam sejak mulas-mulas. Kehamilan kedua dan berikutnya biasanya bayi lahir lebih cepat dibandingkan anak pertama

  • Ibu berhak memilih didampingi atau tidak, dan berhak memilih siapa pendampingnya.
  • Ibu berhak memilih posisi persalinan yang dinginkan,  diskusikan  dengan petugas posisi yang aman
  • Jika terasa ingin buang air besar, segera beritahu petugas

  • Untuk mengurangi rasa sakit ketika bersalin, tarik nafas melalui hidung dan keluarkan lewat mulut
  • Segera setelah bayi lahir,dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dan ibunya segera dalam waktu 1 jam setelah kelahiran dan berlangsung selama 1 jam.

Pelayanan Nifas 

  • Makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-buahan.
  • Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama adalah 14 gelas sehari dan pada 6 bulan kedua adalah 12 gelas sehari
  • Menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan daerah kemaluan, ganti pembalut sesering mungkin.
  • Istirahat cukup, saat bayi tidur ibu istirahat


  • Melakukan aktivitas fisik pasca melahirkan dengan intensitas ringan sampai sedang selama 30 menit, frekuensi 3 - 5 kali dalam seminggu
  • Bagi ibu yang melahirkan dengan cara operasi caesar maka harus menjaga kebersihan luka bekas operasi. Latihan fisik dapat dilakukan setelah 3 (tiga) bulan pasca melahirkan.
  • Cara menyusui yang benar dan hanya memberi ASI saja selama6 bulan.


  • Perawatan bayi yang benar.
  • Jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama, karena akan membuat bayi stress.
  • Lakukan stimulasi komunikasi dengan bayi sedini mungkin bersama suami dan keluarga
  • Untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pelayanan KB setelah persalinan.



Hal-hal yang harus dihindari ibu bersalin dan ibu nifas



KB PASCA BERSALIN











MITOS SEPUTAR PERSALINAN DAN NIFAS
1. Punya panggul besar dapat mempercepat persalinan

Mitos persalinan yang satu ini masih banyak diyakini oleh sebagian ibu hamil. Padahal, wanita dengan panggul yang besar tidak dijamin akan menjalani persalinan yang mudah.


Meski dari luar terlihat besar, tidak sedikit wanita yang nyatanya memiliki panggul yang kecil. Akibatnya, proses persalinan menjadi lebih sulit dan lama.

2. Proses Persalinan kedua lebih mudah

Memang, persalinan kedua, ketiga, dan seterusnya umumnya berjalan lebih cepat. Ini karena kondisi serviks, otot dasar panggul, dan jalan lahir sudah ‘dibuka’ dengan proses melahirkan anak pertama.

Meski begitu, ini bukan berarti persalinan yang kedua juga tidak akan sesakit persalinan pertama. Rasa sakit sudah menjadi hal yang wajar saat bersalin, tapi setidaknya rasa sakit di persalinan kedua cenderung tidak akan bertahan lama.

3. Menyusui Membuat Berat Badan Segera Turun

Katanya, berat badan ibu yang menyusui lebih cepat turun dibanding yang tidak. Nah, jangan cepat percaya mitos nifas ini. Pasalnya, tubuh tiap-tiap wanita berbeda.

Berat badan sebagian ibu dapat turun drastis hanya dalam waktu beberapa minggu atau beberapa bulan setelah melahirkan. Sebagian lainnya cenderung lambat dan perlu usaha ekstra untuk kembali ke berat badan sebelum hamil.

Menurut studi Cochrane Pregnancy and Childbirth Group, Inggris, kombinasi pengaturan pola makan dan olahraga adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan.

Meski demikian, Anda tak perlu cepat-cepat melakukan diet setelah melahirkan. Pada bulan-bulan awal, Anda justru membutuhkan kalori ekstra untuk mendukung pemulihan dan menghasilkan ASI yang cukup.

4. Tidak Boleh Keluar Rumah Sebelum 40 Hari

Ibu yang baru melahirkan kerap dilarang keluar rumah sebelum masa nifas selesai. Katanya, hal ini bertujuan agar tubuhnya betul-betul pulih, apalagi setelah menjalani operasi caesar atau persalinan normal yang sulit.

Ibu baru memang butuh banyak istirahat. Namun, bila rasanya mampu dan cukup nyaman, sebaiknya segera bergerak dan berjalan.

Aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan sebelum hamil pun dapat dimulai kembali secara bertahap. Hal ini penting untuk menghindari risiko terbentuknya gumpalan darah akibat tubuh yang kurang aktif.

5. Tidak Boleh Makan Ikan, Telur, atau Daging Selama Masa Nifas

Mitos nifas yang satu ini sering kali dianggap sebagai penyebab jahitan lama sembuh, gatal, dan keluarnya darah yang amis pascapersalinan. Namun, sejatinya konsumsi ikan, telur, dan daging sangat baik untuk pemulihan setelah melahirkan.

Sebab, ketiganya mengandung tinggi protein, yaitu zat pembangun utama tubuh yang juga berperan dalam memperbaiki sel rusak.


6. Harus pakai stagen atau korset agar bentuk perut kembali seperti semula

Di Indonesia, pemakaian stagen atau korset cukup populer. Namun, sebenarnya tidak ditemukan bukti ilmiah bahwa penggunaan stagen atau korset akan mengembalikan bentuk perut seperti sebelum hamil.

Sebaliknya, penggunaan stagen atau korset yang tidak tepat dapat membuat Anda merasa tidak nyaman.

Selain itu, beberapa dampak yang mungkin timbul yaitu nyeri, gatal dan ruam kemerahan pada kulit, rahim tertekan sehingga muncul perdarahan berlebihan, serta komplikasi pada ibu yang menjalani operasi caesar.


Sumber :
Kemenkes RI.2020. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kemenkes RI
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3617110/mitos-keliru-seputar-masa-nifas-ini-faktanya
https://www.slideshare.net/styunyhesti/metode-kontrasepsi-berdasarkan-saran-ditjalpem